Show Article with category "Umroh"

Jika seorang musafir telah menjamak shalat dzuhur dan ashar di waktu dzuhur, kemudian sampai rumah tujuan sebelum masuk waktu ashar, apakah dia harus mengulang shalat asharnya? Simak penjelasan lenkapnya dalam video ustadz kali ini …..  

Jika seorang musafir melakukan menjamak dzuhur dan ashar di waktu pertama (jamak taqdim), maka disyaratkan tartib, yaitu shalat dzuhur terlebih dahulu kemudian shalat ashar, atau shalat magrib terlebih dahulu kemudian shalat isya. Maka jika seseorang melakukan jamak taqdim, shalat dzuhur dan ashar, dimulai dengan ashar telebih dahulu, tidak sah, dan dia harus mengulangi Kembali shalat […]

Disyaratkan mengurutkan antara dua shalat yang dijamak, memulai dengan yang pertama, kemudian mengerjakan yang kedua. Karena syariat menyatakan urutan waktu dalam shalat, Oleh karena itu, shalat wajib dikerjakan sesuai denga napa yang diurutkan oleh syariat. Bagaimana jika seorang musafir datang ke sekelompok orang yang sedang melakukan shalat isya secara berjamaah, padahal dia telah berniat untuk […]

Seseorang yang menjamak shalat, dianjurkan cukup dengan 1 adzan dan 2 kali iqamah untuk setiap shalatnya. Hal ini berdasarkan hadir yang diriwayatkah oleh Jabir, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم menjamak dua shalat di arafah dengan 1 adzan dan 2 iqamah, lalu beliau datang ke muzdalifah dan mengerjakan shalat magrib dan isya dengan 1 adzan […]

Pertama; safar, berdasarkan hadis mu’adz bin Jabal: Kami pergi bersama Rasulullah dalam perang tabuk, beliau shalat dhuhur dan asar dengan jama’, dan n maghrib dan isya dengan jamak. (HR. Muslim) Kedua; hujan, salju, dingin dan udzur syar’i lainnya yang memberatkan dan menghalangi untuk shalat pada waktunya. Hal tersebut berdasarkan riwayat Hisyam bin ‘urwah, bahwa ayahnya […]

Men-jamak shalat berarti mengerjakan shalat dzuhur dan ashar atau shalat magrib dan isya secara bersamaan dalam satu waktu, apakah di waktu yang pertama (jamak taqdim) atau di waktu yang kedua (jamak ta’khir). menjamak dua shalat diperbolehkan menurut kesepakatan para ulama.  

Dalam hal ini ada 3 keadaan. Pertama; Seseorang sudah melakukan tayammum, kemudian sebelum melakukan shalat dia mendapatkan air, maka tayammumnya batal. Dia harus berwudhu terlebih dahulu kemudian mengerjakan shalat. Kedua; orang yang bertayammum dan mengerjakan shalat, pada saat shalat air muncul, apakah dia membatalkan shalatnya untuk berwudhu atau dia tetap melanjutkan?