Show Article with category "Safar (Perjalanan)"

Mengambil rukhshah (keringanan) yang yang disyariatkan oleh Allah جل جلاله dan  Rasul-Nya, bukanlah suatu bentuk kelalaian atau meremehkan suatu ibadah. Jika seorang musafir misalnya tetap berpuasa dalam perjalanan, tidak melakukan jamak atau qashar shalat dan yang lainnya, maka hal ini diperbolehkan, namun dia telah meninggalkan sesuatu yang utama. Karena Nabi صلى الله عليه وسلم telah […]

Seseorang yang melakukan perjalanan jauh atau safar, memperoleh beberapa rukhshah atau keringanan sebagai berikut: 1) Tayammum Berdasarkan firman Allah جل جلاله: “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); usaplah mukamu dan tanganmu dengan […]

Seseorang yang melakukan perjalanan jauh atau safar, hendaknya memperhatikan adab-adab berikut: 1) Berpamitan kepada keluarga, atau kerabat yang ditinggalkan, dengan mengucapkan: Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya. (HR. Ibnu Majah) 2) Membaca doa keluar rumah Dari Anas bin Malik , Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ”Apabila seseorang keluar dari rumahnya […]

Safar berarti menempuh perjalanan pada jarak tertentu. Para Ulama berbeda pendapat tentang Batasan jarak kapan seseorang disebut musafir. Ada yang mengatakan 48 mil (kurang lebih 85 km), ada juga yang mengatakan 3 hari perjalanan dengan mengendarai unta. Namun Pendapat yang paling kuat dalam hal ini -Wallahu A’lam- adalah yang pendapat yg dipilih oleh Syeikhul Islam […]